INFOBDL --- Pemerintah Provinsi Lampung membuka Pameran Kriya Jemari 2025 di Graha Wangsa, Bandar Lampung, Kamis, 20 November 2025. Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan pameran ini menjadi langkah strategis memperkuat industri kreatif dan UMKM daerah.
Dalam sambutannya, Gubernur Mirza mengatakan Kriya Jemari lahir sebagai pembaruan dari Lampung Craft dengan konsep yang lebih dekat dengan minat masyarakat. Ia menyebut sektor kerajinan memiliki daya dorong signifikan terhadap ekonomi daerah, mulai dari penciptaan lapangan kerja, peluang usaha, hingga promosi pariwisata.
Mirza menilai produk kriya Lampung tidak hanya memuat nilai budaya tetapi juga memiliki potensi ekonomi besar. Ia mendorong perajin memanfaatkan pameran ini untuk memperkaya desain, memperbaiki kualitas, dan tetap menjaga identitas budaya. Menurutnya, karya kriya harus dapat menjangkau generasi muda dengan harga terjangkau tanpa mengabaikan mutu.
Gubernur juga menyinggung lonjakan kunjungan wisatawan sebagai peluang bagi UMKM. Tahun lalu Lampung mencatat 18 juta wisatawan domestik. Hingga Juli 2025, jumlahnya sudah mencapai 17 juta pengunjung. Pemerintah menargetkan 28 sampai 30 juta wisatawan sepanjang tahun.
“Jika rata-rata belanja wisatawan mencapai Rp1,8 juta per orang, ini peluang besar bagi UMKM untuk membuat produk Lampung semakin dikenal,” kata Mirza.
Ia memastikan pemerintah terus memperluas dukungan bagi UMKM melalui pelatihan, pembiayaan, pemasaran, perizinan, hingga kemitraan dengan marketplace. Pemerintah juga menyiapkan ruang inkubasi bisnis dan festival inovasi untuk memfasilitasi ide-ide kreatif anak muda.
Mirza mengajak perajin mengadopsi standar internasional, inovasi, dan digitalisasi agar produk Lampung mampu menembus pasar nasional maupun global. “Kejujuran, kualitas, pelayanan, dan inovasi adalah kunci agar produk kita diterima luas,” ujarnya.
Memasuki era Revolusi Industri 4.0, ia menekankan pentingnya prinsip Think Global, Act Local: memanfaatkan tren global tanpa meninggalkan identitas budaya Lampung. Gubernur menutup sambutannya dengan ajakan untuk terus berkarya dan mendukung produk lokal.
Ketua Dekranasda Lampung, Purnama Wulan Sari Mirza, menyampaikan apresiasi kepada sponsor, pelaku UMKM, komunitas kreatif, perbankan, dan Universitas Bandar Lampung yang terlibat dalam penyelenggaraan pameran. Ia menekankan bahwa Kriya Jemari 2025 dirancang sebagai ruang inklusif yang merangkul perajin muda, desainer lokal, pelaku usaha, hingga perajin penyandang disabilitas.
“Kami percaya kreativitas tidak mengenal batas fisik. Setiap perajin berhak berdiri di panggung yang sama,” kata Wulan.
Melalui tema “Merajut Tradisi, Menenun Inovasi”, Wulan menyebut kerajinan Lampung sebagai jembatan antara warisan leluhur dan kebutuhan zaman. Setiap kabupaten dan kota di Lampung membawa produk unggulan masing-masing untuk dipamerkan sebagai upaya meningkatkan nilai ekonomi dan kesejahteraan perajin.
